Total Tayangan Halaman

Rabu, 05 September 2012

<< Inilah Episode Kehidupan... Saudaraku>>

Mari kita renungi bersama (sebuah Contekan bermanfaat..)
1. Ketika Akan Menikah
# jangan lah mencari istri tapi carilah ibu bagi anak - anak kita
# janganlah mencari suami, tapi carilah ayah bagi anak - anak kita

2. Ketika Melamar
# Anda bukan sedang meminta kepada wali atau orang tua si gadis , tetapi meminta kepada Alloh melalui orang tua si gadis.

3. Ketika Menikah
# Anda bukan menikah di hadapn penghulu tappi di hadapan Alloh

4. Ketika Resepsi Pernikahan
# Catat dan hitung semua tamu, yang datang untuk mendoakan anda….karena anda harus berfikir untuk mengundang mereka semua dan meminta maaf apabila anda berfikir untuk bercerai karena menyia - nyiakan doa mereka.

5. Sejak malam pertama
# Bersyukurlah dan bersabarlah , anda adalah seorang anak manusia dan bukan sepasang malaikat.

6. Selama Menempuh hidup berkeluarga
# Sadarilah bahwa jalan yang akan di lalui tidak melulu jalan bertabur bunga tapi juga semak belukar yang penuh onak dan duri.

7. Ketika biduk rumah tangga oleng
# Jangan saling melepas tangan , tapi sebaliknya justru semakin erat berpegangan tangan.

8. Ketika Belum memiliki anak
# Cintailah istri atau suami anda seratus persen.

9. Ketika memiliki anak
# Jangan bagi cinta anda kepada suami / istri dan anak anda, tetapi cintailah istri atau suami anda seratus persen dan cintai anak - anak masing - masing seratus persen.

10. Ketika ekonomi keluarga belum membaik
# yakinlah bahwa pintu rizki akan terbuka lebar berbanding lurus dengan tingkat ketaatan suami dan istri.

11. Ketika Ekonomi membaik
# Jangan lupa jasa pasangan hidup yang setia mendampingi kita semasa menderita .

12. Untuk anda adalah suami
# Boleh bermanja - manja kepada istri tetapi jangan lupa untuk bangkit secara bertanggungjawab apabila istri membutuhkan pertolongan anda.

13. Ketika anda adalah istri
# Tetaplah berjalan dengan gemulai dan lemahlembut tetapi selalu berhasil menyelesaikan semua pekerjaan.

14. Untuk mendidik anak
# Jangan pernah berfikir bahwa orangtua yang baik adalah yang tidak pernah marah kepada anaknya karena orangtua yang baik adalah yang jujur kepada anak.

15. Ketika anak bermasalah
#Yakinlah bahwa tidak ada seorangpun yang tidak mau bekerjasama dengan orangtua, yang ada adalah anak yang merasa tidak di dengar orangtua.

16. Ketika ada PIL
# jangan di minum, cukuplah suami sebagai obat

17. Ketika ada WIL
# jangan di turuti, cukuplah istri sebagai pelabuhan hati

18. Ketika Memilih Potret Keluarga
# Pilihlah potret keluarga sekolah yang dalam masa pertumbuhan menuju potret keluarga masjid

19. Ketika Ingin Langgeng Harmonis
# Gunakan Formula 6 K
* ketakwaan
* kasih sayang
* Kesetiaan
* komunikasi dialogis
* keterbukaan
* kejujuran


semoga bermanfaat Saudaraku untuk meningkatkan kualitas hidup kita, Amiiin.

Selasa, 20 Maret 2012

JANGAN BIARKAN DIRIMU HANCUR....

Suatu ketika, ada seorang ustadz memulai kotbahnya dengan mengeluarkan selembar uang seratus ribu yang baru. Kemudian dia bertanya "Siapa di antara kamu yang mau uang ini, jika diberikan ikhlas padamu?" Langsung saja yang mengangkat tangan banyak sekali.
Katanya lagi " Ya, ini akan saya berikan, tapi sebelumnya biar saya melakukan hal ini". Ustadz tersebut meremas uang kertas seratus ribu itu, menjadi gulungan kecil yang kumal.
Kemudian dia buka lagi ke bentuk semula : lembaran seratus ribu, tapi sudah kumal sekali. Lalu dia bertanya " Siapa yang masih mau uang ini?" Tetap saja banyak yang angkat tangan, sebanyak yang tadi.
"Oke, akan saya kasih, tapi biarkan saya melakukan hal ini". Dia menjatuhkan lembaran uang itu ke lantai, terus diinjak-injak pakai sepatunya yang habis berjalan di tanah becek sampai nggak karuan bentuknya. Dia tanya lagi" siapa yang masih mau?" Tangan-tangan masih saja terangkat. Masih sebanyak tadi.
"Nah, sahabatku, sebenarnya aku dan kau sudah mengambil satu nilai yang sangat berharga dari peristiwa tadi. Kita semua masih mau uang ini walau bentuknya sudah nggak karuan lagi. Sudah jelek, kotor, kumal... tapi nilainya nggak berkurang: tetap seratus ribu rupiah.

Sama seperti kita. Walau kau tengah jatuh, tertimpa tangga pula... tengah sakit, tengah hancur pula, atau kau gagal, nggak berdaya, terhimpit, dan merasa terhina, kecewa dan terkhianati, atau dalam keadaan apapun, kau tetap nggak kehilangan nilaimu... karena kau begitu berharga. Jangan biarkan kekecewaan, perasaan, ketakutan, sakit hati, menghancurkan kamu, harapanmu, atau cita-citamu."
"Kamu akan selalu tetap berharga, bagi dirimu, bagi diriku, bagi sahabatmu, bagi sahabat yang lain dan kau tetap sama dimata Tuhan
Dia yang diambil dari tulang rusuk Laki-laki. Jika Allah mempersatukan dua orang yang berlawanan sifatnya, maka itu akan menjadi saling melengkapi. Dialah penolongmu yang sepadan, bukan sparing partner yang sepadan.

Dia ada untuk melengkapi yang tak ada dalam laki-laki, perasaan, emosi, kelemah-lembutan, keluwesan, keindahan, kecantikan, rahim untuk melahirkan, mengurusi hal-hal sepele... hingga ketika laki-laki tidak mengerti hal-hal itu, dialah yang akan menyelesaikan bagiannya...sehingga tanpa kau sadari ketika kau menjalankan sisa hidupmu... kau menjadi lebih kuat karena kehadirannya di sisimu.

Allah SWT tidak menciptakan wanita dari kepala laki-laki untuk dijadikan atasannya. Tidak juga Allah SWT ciptakan wanita dari kaki laki-laki untuk dijadikan bawahannya. Tetapi Allah menciptakan wanita dari tulang rusuk laki-laki, dekat dengan lenganya untuk dilindunginya, dan dekat dengan hatinya untuk dicintainya.


Ia tetap wanita, yang diciptakan Allah SWT dengan segala kelebihan dan kekuranganya. Tidak bisa manusia dengan akalnya yang kerdil ini mengganti kedudukannya apa lagi fitrahnya.
Ia bagaikan sekuntum bunga terpelihara, tidak semua kumbang bisa menghisap madunya. Lemah lembutlah dalam memperlakukannya, karena kalau tidak, ia bisa seganas srigala.

Ia lembut bukan untuk diinjak, Jika lelaki berpikir tentang perasaan wanita, itu sepersekian dari hidupnya.... tetapi jika perempuan berpikir tentang perasaan lelaki, itu akan menyita seluruh hidupnya...Karena perempuan diciptakan dari tulang rusuk laki- laki, karena perempuan adalah bagian dari laki-laki... apa yang menjadi bagian dari hidupnya, akan menjadi bagian dari hidupmu.

::...LAKSANA KUPU-KUPU..::

Hidup tak kan luput dari tantangan dan ujian, kita musti berjuang keras untuk melewatinya kadang perjuangan adalah yang kita perlukan dalam hidup kita. Jika Allah membiarkan kita hidup tanpa hambatan, itu mungkin malah akan melumpuhkan kita. Kita mungkin tidak sekuat yang semestinya kita mampu. Kita mungkin tidak pernah dapat terbang, terbang laksana kupu-kupu, yang terbang kian kemari,….



Kita selalu menginginkan apa yang kita harapkan dapat selalu terwujud, tanpa kita sadari bahwa sebenarnya apa yang kita harap-harapkan itu belum tentu baik buat kita, seperti halnya Ketika menemukan kepompong seekor kupu-kupu yang tengah berjuang keras untuk keluar dari kepompongnya selama berjam-jam, karena keinginan kita berbuat baik dan harapan kita akan dapat membantu sang kupu-kupu keluar dari kepompongnya lebih mudah dan cepat dan dapat segera terbang menikmati alam bebas, kita akhirnya memaksa mengeluarkannya dengan gunting atau benda lain…..
Keputusan kita untuk membantunya, dengan harapan bisa mengurangi beban kupu-kupu yang terlihat kesulitan keluar dari kepompongnya justru malah fatal bagi si kupu-kupu, apa yang terjadi? tubuh kupu-kupu menjadi gembung dan kecil, serta sayap-sayap yang mengerut sehingga kenyataannya sang kupu-kupu tidak bisa terbang dan hanya menghabiskan hidupnya dengan merangkak disekitar saja, kasihan….



Yang tidak dimengerti dari kebaikan dan ketergesaan kita adalah bahwa kepompong yang menghambat dan perjuangan yang dibutuhkan kupu-kupu untuk melewati lubang kecil dari kepompong tersebut adalah cara Allah untuk memaksa cairan dari tubuh kupu-kupu itu ke dalam sayap-sayapnya. sehingga dia akan siap terbang begitu dia memperoleh kebebasan dari kepompong tersebut, karena memang memerlukan waktu untuk bisa seperti itu, melewati ujian agar menjadi indah pada saatnya…
Inti pelajaran yang kita petik hari ini adalah selalu berprasangka baik pada Allah,apapun kesulitan dan ujian yang kita hadapi saat ini, yakinlah Allah punya rencana yang baik untuk kita. Karena Allah Maha Tahu apa yang dibutuhkan kita melebihi pengetahuan kita akan diri kita sendiri….



“…Ketika kita memohon kekuatan, Allah akan memberi kita kesulitan-kesulitan untuk membuat kita jadi lebih kuat. Dan ketika kita tidak mendapatkan apa yang kita inginkan, Allah akan memberikan kita segala apa yang kita butuhkan,…”

(Indah pada Waktunya...)

..::KETIKA ULAT BERTASBIH::..

Pada suatu ketika tatkala Nabi Daud AS sedang duduk dalam Suraunya sambil membaca kitab Az Zabur, tiba-tiba ia terpandang pada seekor ulat merah pada debu. Ulat tersebut tampak kecil tak bertenaga tengah melintas di depan Nabi Daud As. Lalu sang Nabi berkata pada dirinya, “ Apa yang dikehendaki Allah dengan ulat ini”? batinnya kala itu.

Namun baru saja Nabi Daud selesai berkata dalam hati, maka Allah pun mengizinkan ulat merah itu berkata yang dimengerti oleh manusia.

“Wahai Nabi Allah, Allah SWT telah mengilhamkan kepadaku untuk bertasbih membaca “ Subhanallah walhamdulillahi wala ilaha illallahu wallahu akbar” kata ulat merah itu. Nabi Daud terperangah dengan ucapan ulat merah yang semula dianggapnya tak berdaya tersebut.

“seberapa banyak engkau bertasbih kepada allah setiap harinya” ujar Nabi Daud AS.

“Ketahuilah setiap hari sebanyak 1000 kali” timpal sang ulat.

Nabi Daud semakin dibuat penasaran dengan amalan yang dilakukan oleh makhluk Allah yang kecil itu, maka iapun berusaha mengorek amalan apa saja yang dilakukan oleh ulat merah.

“lalu apalagi yang engkau lakukan, beritahukan kepadaku agar aku bias mengambil hikmahnya” Ucap Nabi Daud.

“Pada malamnya Allah mengilhamkan kepadaku supaya membaca ‘Allahumma shalli ‘ala Muhammadin annabiyyil ummiyyi wa ‘ala alihi wa shahbihi wa sallim, sebanyak 1000 kali’” papar sang ulat dan kemudian balik bertanya “Wahai Nabiyullah,apakah yang dapat kamu katakan kepadaku agar aku dapat faedah darimu? Sesungguhnya engkau memiliki kesempatan yang lebih banyak dariku”, Tanya si ulat itu.

Nabi Daud terdiam tak bisa berbuat apa-apa untuk memberikan jawaban atas pertanyaan ulat merah, Ia merasa tidak ada amalan yang bisa dibanggakannya dan mengalahkan amalan dari ulat tersebut.
Ada perasaan bersalah dalam dirinya karena berlaku sombong telah menganggap ulat sebagai makhluk yang lemah.
Akhirnya Nabi Daud bertaubat dan memohon ampunan dari Allah SWT.

“Yaa Allah, sesungguhnya aku telah berbuat hina, ampunilah semua dosa dan kesombongan ini” ucapnya penuh sesal.

Semogakisah Nabi ini dapat memberikan kita pelajaran agar selalu menghargai semua mahkhuk Allah, lebih-lebih antar sesama manusia tanpa melihat kekurangan dan kelebihan yang dimilikinya, karena Allahlah yang menilai dan dimata Allah hanya ketakwaannyalah yang membedakan dengan yang lain.
Wallahu a’lam…..

 Disadur dari Majalah Hikmah Edisi Minggu I-II Maret 2010

Senin, 19 Maret 2012

SUSAH GAMPANG CARI SOULMATE... Oaalllaahhh..

Kalo kita pikirkan mana yg lebih susah saat Capres memilih Cawapres, atau lika liku seorang laki-laki memilih calon Isterinya? Hmmmm…..hmm…..
Mungkin kita akan berpikir klo sebenarnya memilih Cawapres akan lebih susah, karena nantinya keduanya akan menjadi orang nomor satu dan dua di negeri ini yg akan mengurus Negara sebesar Indonesia ini, pasti susah banget ga ketulungan, (wiiih.. ampiun dah).
Lalu bagaiman bila memilih Calon Istri ato suami? Tentu saja ga gampang, karena untuk membina rumah tangga yg nota bene sbg unit terkecil dalam masyarakat memiliki konsekuensi yg besar, karena berawal dari keluargalah tingkah polah dan prilaku masyarakat dibentuk sbg gambaran suatu bangsa, (waah,.. susah juga ya?)
Bayangkan saja, kita harus memilih seseorang yg akan mendampingi kita dalam satu rumah, bahkan satu ranjang dalam rentang waktu yang ga sebentar, apa kita tidak akan bosan? Karena kita juga akan mendampinginya tdk hanya dalam masa-masa senang saja, namun juga dikala susah.
Apalagi kelak, jika sosok pujaan hati kita menjadi Pria yang rapuh dan sakit-sakitan atau menjadi sosok wanita berumur yang sudah tidak bisa mendampingi kita seperti muda dulu, timbul pertanyaan, apa kita mampu tetap setia menjaganya?
Sementara itu Presiden tidak memiliki kewajiban untuk selalu bersama wakilnya dalam setiap kondisi, karena jika salah satunya sakit berkepanjangan dapat segera digantikan orang lain.
Okelah kalo begitu,. Saya rasa cukup kita bicarakan masalah Capres yg memilih cawapresnya, karena memang susah juga dalammemilihnya , bagaimana donk dengan memilih pasangan hidup?Saya kira masih masih banyak yg bergumul dg persoalan ini (termasuk ana sendiri,. Jd malu, he..). Saya jadi teringat seorang temen Saya yang begitu susahnya menentukan pilihan antara tiga orang wanita.. Waow!!, bukan hanya pria aja, Saya yakin banyak juga kaum wanita yg seperti itu, susah memilih karna terlalu banyak pilihan,…
Kemudian temen Saya yg lain menyarankan untuk menilai ketiga wanita itu berdasarkan aspek-aspek tertentu, sebuah cara yang rasional memang, bukankah Rasulullah juga mengajarkan bagaimana memilih pasangan hidup kita. Oalaah.. teman Saya justru semakin bingung, karena ga bisa menentukan bobot untuk aspek-aspet tersebut.
Memilih pasangan hidup memang tidak sekedar melibatkan rasionalitas seperti yang disarankan temen Saya namun juga persoalan rasa. Jikahanya melibatkan rasionalitas saja,kemungkinan kita akan terjebak dalam kebingungan, apalagi pilihan yg tersedia semakin banyak.
Karena seperti yg Saya liat, cukup banyak yg belum menemukan pasangan hidup bukan karena tidak ada pilihan,akan tetapi justru karena banyaknya pilihan.
Kembali ke masalah rasa, selain ajaran Rasullullah tentang memilih pasangan hidup, ada beberapa hal yang mungkin bisa membantu kita dalam hal menentukan pilihan.
1. Kesamaan, dalam hal karakter, minat dan nilai-nilai
2. Kemampuan menyelesaikan masalah, karena dalam berumah tangga, kita tidak bisa   
    terhindar dari konflik, baik besar maupun kecil.
3. Komunikasi, penting untuk menjaga keintiman antar pasangan (suami-isteri) saling berbagi 
    suka maupun duka.
4. Kesempatan untuk tetap menjadi diri sendiri.
5. Punya kemampuan sebagai motivator
6. Persetujuan dari orang-orang terdekat, dan
7. Satu tujuan,.
Jika sekiranya calon pasangan hidup kita itu sudah sesuai dengan Kriteria dari Rasul dan memenuhi 7 aspek di atas, apalagi yang ditunggu?  Karena besar kemungkinan dialah soulmate yang tepat bagi kita, jika Allah mengizinkan….

" MANIS ASEMNYA KEHIDUPAN "

Kehidupan emang begitu, ada kalanya sedih, seneng, kecewa, bahagia, muram dan riang, semua kita pasti pernah dan akan mengalami hal-hal seperti itu.

Ga ada yang hidupnya selalu dan melulu dalam kebahagiaan dan kesenangan, setiap manusia juga akan mengalami hal-hal yang pahit dalam kehidupannya.
Semua itu adalah ujian, yap..!

Ujian yang diberikan Allah pada makhluknya untuk adalah untuk menguji seberapa jauh keimanan dan ketaqwaan kita. Mau donk kalo diuji dengan kebahagiaan… rumah bertingkat, harta berlipat, isteri cantik memikat, mobil mewah mengkilat jumlahnya ada empat lagi, euleh-euleh… apapun yang diinginkan tinggal bilang, semua dapat terpenuhi dengan segera.

Itu sih bukan ujian bang? Ujian itu identik dengan kesusahan,?

Sebagian dari kita memang merasa sedang diuji ketika dilanda kepelikan hidup, baru kemudian kita mau kembali kepada Allah, memperbaiki sholat wajib dan mulai mendirikan sholat-sholat sunat malam, berdo’a sehari semalam, bila perlu sampai tidur di masjid. Nah yng begitu itu masih bagus, dari pada orang yg ketika ditimpa musibah, diberikan ujian oleh Allah, malah semakin menjauh dari Allah.

Bukankah Allah telah berfirman Dalam Al-Qur’an:
"Dan Kami uji mereka dengan (nikmat) yang baik baik dan (bencana) yang buruk buruk, agar mereka kembali (kepada kebenaran)."
(Al A'raf 7:168)

Umi (almh) dan Abi

Banyak diantara kita yang ketika mendapat kebahagiaan lalu terlena dan lupa daratan, tidak mau bersyukur dan bersujud kepada sang pemberi kehidupan. Seolah-olah semua yang didapatkan merupakan hasil jerih payahnya sendiri, bukan pemberian dari Allah. (Astagfirullah).

Dan hanya sedikit diantara kita yang mau bersyukur dan berbagi pada sesama, mau berderma dijalan Allah dan menjadi insan yang bertaqwa. Kebiasaannya manusia apabila diuji dengan kemewahan maka senang bagi dia untuk melupakan Allah, Padahal sungguh Allah Maha Perkasa sebagaimana Firmannya:

"Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya menaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya."
(Al Isra 17: 16)

Intinya adalah apapun yang kita hadapi saat ini, kesenangan, kebahagiaan ataupun kesusahan yang mendera-dera, satu hal yang perlu dilakukan adalah tetap mendekatkan diri pada-Nya, Kesedihan dan kesusahan akan mengajarkan kita bagaimana harus bersabar dan kebahagiaan akan mengajarkan kita untuk lebih bersyukur pada Allah.

Ok.. saya akhiri tulisan ini, moga dapat bermanfaat bagi kita semua, lebih-lebih buat Saya pribadi.

Wahai jiwaku, merendahlah pada Alllah yang memberimu ujian sebagai tanda Cinta-Nya. Merendahlah dengan penuh pengharapan akan ampunan dan takut akan azab-Nya.