Total Tayangan Halaman

Senin, 19 Maret 2012

SUSAH GAMPANG CARI SOULMATE... Oaalllaahhh..

Kalo kita pikirkan mana yg lebih susah saat Capres memilih Cawapres, atau lika liku seorang laki-laki memilih calon Isterinya? Hmmmm…..hmm…..
Mungkin kita akan berpikir klo sebenarnya memilih Cawapres akan lebih susah, karena nantinya keduanya akan menjadi orang nomor satu dan dua di negeri ini yg akan mengurus Negara sebesar Indonesia ini, pasti susah banget ga ketulungan, (wiiih.. ampiun dah).
Lalu bagaiman bila memilih Calon Istri ato suami? Tentu saja ga gampang, karena untuk membina rumah tangga yg nota bene sbg unit terkecil dalam masyarakat memiliki konsekuensi yg besar, karena berawal dari keluargalah tingkah polah dan prilaku masyarakat dibentuk sbg gambaran suatu bangsa, (waah,.. susah juga ya?)
Bayangkan saja, kita harus memilih seseorang yg akan mendampingi kita dalam satu rumah, bahkan satu ranjang dalam rentang waktu yang ga sebentar, apa kita tidak akan bosan? Karena kita juga akan mendampinginya tdk hanya dalam masa-masa senang saja, namun juga dikala susah.
Apalagi kelak, jika sosok pujaan hati kita menjadi Pria yang rapuh dan sakit-sakitan atau menjadi sosok wanita berumur yang sudah tidak bisa mendampingi kita seperti muda dulu, timbul pertanyaan, apa kita mampu tetap setia menjaganya?
Sementara itu Presiden tidak memiliki kewajiban untuk selalu bersama wakilnya dalam setiap kondisi, karena jika salah satunya sakit berkepanjangan dapat segera digantikan orang lain.
Okelah kalo begitu,. Saya rasa cukup kita bicarakan masalah Capres yg memilih cawapresnya, karena memang susah juga dalammemilihnya , bagaimana donk dengan memilih pasangan hidup?Saya kira masih masih banyak yg bergumul dg persoalan ini (termasuk ana sendiri,. Jd malu, he..). Saya jadi teringat seorang temen Saya yang begitu susahnya menentukan pilihan antara tiga orang wanita.. Waow!!, bukan hanya pria aja, Saya yakin banyak juga kaum wanita yg seperti itu, susah memilih karna terlalu banyak pilihan,…
Kemudian temen Saya yg lain menyarankan untuk menilai ketiga wanita itu berdasarkan aspek-aspek tertentu, sebuah cara yang rasional memang, bukankah Rasulullah juga mengajarkan bagaimana memilih pasangan hidup kita. Oalaah.. teman Saya justru semakin bingung, karena ga bisa menentukan bobot untuk aspek-aspet tersebut.
Memilih pasangan hidup memang tidak sekedar melibatkan rasionalitas seperti yang disarankan temen Saya namun juga persoalan rasa. Jikahanya melibatkan rasionalitas saja,kemungkinan kita akan terjebak dalam kebingungan, apalagi pilihan yg tersedia semakin banyak.
Karena seperti yg Saya liat, cukup banyak yg belum menemukan pasangan hidup bukan karena tidak ada pilihan,akan tetapi justru karena banyaknya pilihan.
Kembali ke masalah rasa, selain ajaran Rasullullah tentang memilih pasangan hidup, ada beberapa hal yang mungkin bisa membantu kita dalam hal menentukan pilihan.
1. Kesamaan, dalam hal karakter, minat dan nilai-nilai
2. Kemampuan menyelesaikan masalah, karena dalam berumah tangga, kita tidak bisa   
    terhindar dari konflik, baik besar maupun kecil.
3. Komunikasi, penting untuk menjaga keintiman antar pasangan (suami-isteri) saling berbagi 
    suka maupun duka.
4. Kesempatan untuk tetap menjadi diri sendiri.
5. Punya kemampuan sebagai motivator
6. Persetujuan dari orang-orang terdekat, dan
7. Satu tujuan,.
Jika sekiranya calon pasangan hidup kita itu sudah sesuai dengan Kriteria dari Rasul dan memenuhi 7 aspek di atas, apalagi yang ditunggu?  Karena besar kemungkinan dialah soulmate yang tepat bagi kita, jika Allah mengizinkan….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar